Home » , » Tawa Canda Jam Tangan

Tawa Canda Jam Tangan

Written By Unknown on Tuesday, September 18, 2012 | Tuesday, September 18, 2012

Siang menjelang sore, tepatnya pada hari minggu, 16 September 2012 aku pergi bersama adik perempuanku ke kedungwuni ingin mereparasi 2 jam tangan yang baterainya sudah bisa dibilang lemah. Seperti biasa, aku lewat desa rowopucang-kebonsari-salakbrojo-kedungwuni. Dengan mengendarai motor yang tidak terlalu kencang kira-kira 40km per jam, sambil menikmati udara menjelang senja terbaur dengan angin sepoi-sepoi menusuk relung paling dalam.. :) hehe lebay..


Setibanya aku di tempat reparasi jam, langsung kuparkirkan motorku pada posisi yang berantakan, kemudian aku turun dari motor, ada tukang parkir datang, lalu menata parkiranku yang amburadul itu.. (malu-maluin aja.. :) hehe).

Ku rogoh saku celanaku untuk mengambil 2 jam tangan yang hendak aku reparasi dan ku serahkan jam tangan itu seraya aku berkata,

“ Pak, pak ngganti baterai jam tangan ki pak”. Orang itu langsung menyambat jam yang ku berikan.
Aku melihat 3 orang laki-laki yang juga sedang duduk di samping orang yang mereparasi jam itu sambil menunggu selesainya proses reparasi, aku pun hanya bisa berdiri bersama adikku sambil melihat tangan lincahnya tukang reparasi itu, mengotak-atik komponen jam tangan yang kecil sekali, sungguh kesabaran dan ketekunannya luar biasa.

Kemudian terdengar suara 3 orang laki-laki itu membicarakan sesuai. Keasikan berbincang-bincang sampai terdengar di telingaku salah seorang diantara mereka mengatakan,
“mbengi ndelok bal pora?”. Salah seorang menjawab,

“iyo ndelok, sing main barcelona yo..?.
“iyo, gel mainne apike poll, nganti lawanne ora biso opo2.. kalah taktik lawane.. la wong permainane barca diompan-ompan reng pinggir, reng tengah..”

Semakin seru berbicara tentang sepak bola, lantas salah seseorang berbicara dengan tema yang beda, dia berkata,

“wong wedok ki senenge tuku klambi terus ow..”. kemudian Salah dari mereka menanggapinya,

“iyo, nyonyaku be senenge tuku klambi seng apik2, gel por kae nyonyaku ki..”.

“tapi kok sing lanang ora do seneng tuku klambi ow”.

“yo sak asline ke ono, tapi longko paling ora perbandingane 1:10 “.

“Tapi ono owg.. paling ora koyo artis-artis kae..” salah seorang menyautnya.

Kemudian tukang reparasi yang sedang konsen dengan pekerjaannya tiba-tiba menanggapinya,

“ kui tah pemain.... yo mboh pemain opo?, hehe ” sambil tertawa geli. 3 Orang itu pun tertawa geli. Aku pun ikut tertawa, tapi ku tahan walau aku sambil menolehkan pandangan ke objek yang lain.. hehehe.

Akhirnya jam pun selesai. Aku membayar 12 ribu untuk 2 baterai jam tangan. Dan akupun pulang dengan hati yang lega.. :D. Ini ceritaku, Bagaimana ceritamu?? :) Wassalam.


By Zamroni Yunika Sani

0 komentar:

Post a Comment

Bubuhkan komentar Temen, segala kritik dan saran adalah penghargaan untuk kami.
Petunjuk Komen, gunakan Opsi URL/Name atau Anonymous jika temen tidak punya akun google. Maturnuwun.

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS